4+ Cara Mengatasi No Bootable Device Windows 10

Pernahkah kamu menghadapi layar hitam menakutkan dengan pesan "No Bootable Device" saat menyalakan laptop Windows 10-mu? Panik? Tentu saja! Masalah ini seringkali membuat kita bertanya-tanya, "Apakah semua data saya hilang?"

"No Bootable Device" menandakan komputer tidak dapat menemukan sistem operasi untuk dijalankan. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah sederhana hingga kerusakan hardware yang serius.

Tapi jangan langsung menyerah! Ada beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengatasi masalah "No Bootable Device" di Windows 10 dan menyelamatkan data pentingmu. Di artikel ini, kita akan membahas 4+ cara efektif untuk mengatasi masalah ini, mulai dari yang paling sederhana hingga yang sedikit lebih teknis.

4+ Cara Mengatasi No Bootable Device Windows 10

Masalah "No Bootable Device" bisa sangat menjengkelkan, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa memperbaikinya sendiri. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba:

1. Periksa Urutan Boot di BIOS/UEFI

Urutan boot menentukan perangkat mana yang pertama kali dicari oleh komputer saat dinyalakan untuk menemukan sistem operasi. Jika urutan boot salah, komputer mungkin mencoba booting dari perangkat yang tidak berisi sistem operasi, seperti USB kosong atau DVD.

Untuk memeriksa dan mengubah urutan boot:

  1. Restart komputer. Saat komputer mulai menyala, tekan tombol yang sesuai untuk masuk ke BIOS/UEFI. Tombol ini bervariasi tergantung pada merek komputer, tetapi biasanya adalah Del, F2, F10, F12, atau Esc. Lihat manual komputer atau cari di internet untuk mengetahui tombol yang benar.

  2. Cari opsi "Boot Order" atau "Boot Sequence". Lokasi opsi ini bervariasi tergantung pada BIOS/UEFI, tetapi biasanya berada di bawah tab "Boot" atau "Advanced".

  3. Pastikan hard drive atau SSD yang berisi sistem operasi Windows 10 berada di urutan pertama. Gunakan tombol panah untuk memilih hard drive/SSD dan tombol +/- atau F5/F6 untuk memindahkannya ke urutan pertama.

  4. Simpan perubahan dan keluar dari BIOS/UEFI. Pilih opsi "Save & Exit" atau tekan tombol yang sesuai (biasanya F10). Komputer akan restart dan mencoba booting dari perangkat yang kamu pilih.

2. Perbaiki Master Boot Record (MBR) atau GUID Partition Table (GPT)

Master Boot Record (MBR) dan GUID Partition Table (GPT) adalah struktur data pada hard drive yang berisi informasi tentang bagaimana sistem operasi harus dimuat. Jika MBR atau GPT rusak, komputer tidak akan dapat menemukan sistem operasi dan akan menampilkan pesan "No Bootable Device".

Untuk memperbaiki MBR atau GPT, kamu memerlukan media instalasi Windows 10 (USB atau DVD). Jika kamu tidak memilikinya, kamu bisa membuatnya menggunakan komputer lain.

Setelah kamu memiliki media instalasi:

  1. Boot dari media instalasi. Masukkan USB atau DVD ke komputer dan restart. Pastikan komputer diatur untuk boot dari USB atau DVD di BIOS/UEFI (lihat langkah 1).

  2. Pilih bahasa dan keyboard. Di layar instalasi Windows, pilih bahasa dan keyboard yang sesuai, lalu klik "Next".

  3. Klik "Repair your computer". Di layar berikutnya, klik "Repair your computer" di sudut kiri bawah.

  4. Pilih "Troubleshoot". Di layar "Choose an option", pilih "Troubleshoot".

  5. Pilih "Command Prompt". Di layar "Advanced options", pilih "Command Prompt".

  6. Ketik perintah berikut dan tekan Enter setelah setiap perintah:

    • bootrec /fixmbr
    • bootrec /fixboot
    • bootrec /scanos
    • bootrec /rebuildbcd
  7. Tutup Command Prompt dan restart komputer.

3. Periksa Koneksi Hard Drive/SSD

Koneksi yang longgar atau rusak antara hard drive/SSD dan motherboard dapat menyebabkan masalah "No Bootable Device". Pastikan kabel SATA terpasang dengan benar di kedua ujungnya (hard drive/SSD dan motherboard). Jika memungkinkan, coba gunakan kabel SATA yang berbeda untuk memastikan kabel tersebut tidak rusak.

  1. Matikan komputer dan cabut kabel daya. Ini penting untuk menghindari sengatan listrik atau kerusakan pada komponen komputer.

  2. Buka casing komputer. Cari panel samping yang bisa dilepas.

  3. Periksa kabel SATA. Kabel SATA adalah kabel tipis yang menghubungkan hard drive/SSD ke motherboard. Pastikan kabel tersebut terpasang dengan kuat di kedua ujungnya.

  4. Coba ganti kabel SATA. Jika kamu memiliki kabel SATA cadangan, coba ganti kabel yang ada dengan yang baru.

  5. Tutup casing komputer dan sambungkan kembali kabel daya. Nyalakan komputer dan lihat apakah masalahnya teratasi.

4. Jalankan Diagnostik Hard Drive/SSD

Hard drive atau SSD yang rusak juga dapat menyebabkan masalah "No Bootable Device". Banyak produsen hard drive/SSD menyediakan alat diagnostik gratis yang dapat kamu gunakan untuk memeriksa kesehatan hard drive/SSD.

  1. Identifikasi merek hard drive/SSD. Kamu bisa melihat merek hard drive/SSD di BIOS/UEFI atau dengan membuka casing komputer.

  2. Unduh alat diagnostik dari situs web produsen. Cari alat diagnostik untuk merek hard drive/SSD kamu.

  3. Buat media bootable. Alat diagnostik biasanya hadir dalam bentuk file ISO yang perlu diburning ke CD/DVD atau USB flash drive untuk membuatnya bootable.

  4. Boot dari media bootable. Masukkan CD/DVD atau USB flash drive ke komputer dan restart. Pastikan komputer diatur untuk boot dari CD/DVD atau USB flash drive di BIOS/UEFI (lihat langkah 1).

  5. Jalankan alat diagnostik. Ikuti petunjuk di layar untuk menjalankan alat diagnostik dan memeriksa kesehatan hard drive/SSD.

Jika alat diagnostik menemukan kesalahan, hard drive/SSD mungkin perlu diganti.

5. Reset BIOS ke Default

Pengaturan BIOS yang salah juga bisa menjadi penyebab masalah "No Bootable Device". Mereset BIOS ke pengaturan default dapat membantu mengatasi masalah ini.

  1. Restart komputer. Saat komputer mulai menyala, tekan tombol yang sesuai untuk masuk ke BIOS/UEFI (lihat langkah 1 di bagian "Periksa Urutan Boot di BIOS/UEFI").

  2. Cari opsi "Load Defaults" atau "Reset to Default". Lokasi opsi ini bervariasi tergantung pada BIOS/UEFI, tetapi biasanya berada di bawah tab "Exit" atau "Advanced".

  3. Pilih opsi "Load Defaults" atau "Reset to Default" dan konfirmasi.

  4. Simpan perubahan dan keluar dari BIOS/UEFI. Pilih opsi "Save & Exit" atau tekan tombol yang sesuai (biasanya F10). Komputer akan restart dan mencoba booting dengan pengaturan BIOS default.

Kesimpulan

Masalah "No Bootable Device" di Windows 10 memang bisa membuat panik, tapi dengan mencoba langkah-langkah di atas, kamu memiliki peluang besar untuk memperbaikinya sendiri. Mulai dari memeriksa urutan boot, memperbaiki MBR/GPT, hingga memeriksa koneksi hardware, setiap langkah memiliki potensi untuk menyelamatkan data dan sistem operasi kamu. Jika semua cara di atas gagal, kemungkinan besar ada masalah hardware yang lebih serius dan kamu mungkin perlu membawa komputer ke teknisi profesional.

Punya pengalaman lain dalam mengatasi masalah "No Bootable Device"? Bagikan di kolom komentar!

FAQ – Pertanyaan Seputar "No Bootable Device"

1. Apa penyebab paling umum dari masalah "No Bootable Device"?

Penyebab paling umum adalah urutan boot yang salah di BIOS/UEFI, MBR/GPT yang rusak, koneksi hard drive/SSD yang longgar, atau hard drive/SSD yang rusak.

2. Apakah saya akan kehilangan data jika memperbaiki masalah "No Bootable Device"?

Tidak selalu. Jika masalahnya hanya terkait dengan urutan boot atau MBR/GPT yang rusak, data kamu seharusnya aman. Namun, selalu disarankan untuk memiliki backup data penting untuk menghindari kehilangan data jika terjadi kerusakan hardware.

3. Kapan saya harus membawa komputer ke teknisi profesional?

Jika kamu telah mencoba semua langkah di atas dan masalah "No Bootable Device" masih berlanjut, kemungkinan besar ada masalah hardware yang lebih serius dan kamu perlu membawa komputer ke teknisi profesional.

Aratanesia
Aratanesia

Seorang penulis dan eksplorator ide yang gemar berbagi wawasan dari berbagai bidang.

Articles: 13740

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *