Pernahkah kamu mengalami frustrasi saat mencoba menginstal ulang Windows 10 dan tiba-tiba muncul pesan "No Driver Were Found"? Pasti bikin panik, kan!
Masalah ini seringkali membuat proses instalasi terhenti dan kita jadi bingung harus bagaimana. Padahal, kita sudah menyiapkan semua file dan merasa yakin langkah-langkahnya sudah benar.
Tapi tenang, kamu nggak sendirian! Banyak pengguna Windows 10 yang mengalami hal serupa. Kabar baiknya, masalah "No Driver Were Found" ini seringkali bisa diatasi dengan beberapa trik sederhana.
Di artikel ini, kita akan membahas 7+ Cara Mengatasi No Driver Were Found Instal Windows 10 agar proses instalasi berjalan lancar dan kamu bisa segera menikmati Windows 10 yang baru. Yuk, simak!
Mengapa Pesan "No Driver Were Found" Muncul?
Sebelum masuk ke solusi, penting untuk memahami penyebab munculnya pesan error ini. Beberapa alasan umum meliputi:
- Driver SATA/RAID Belum Terinstal: Windows 10 mungkin tidak memiliki driver bawaan untuk controller SATA/RAID hard drive kamu.
- File ISO Rusak: File ISO Windows 10 yang kamu gunakan mungkin korup atau tidak lengkap.
- Media Instalasi Bermasalah: USB drive atau DVD yang kamu gunakan untuk instalasi mungkin mengalami masalah.
- BIOS/UEFI Tidak Kompatibel: Pengaturan BIOS/UEFI kamu mungkin tidak kompatibel dengan proses instalasi.
- Masalah Hardware: Kemungkinan kecil, tapi masalah hardware seperti hard drive yang rusak juga bisa menjadi penyebab.
7+ Cara Mengatasi No Driver Were Found Instal Windows 10
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu coba untuk mengatasi masalah "No Driver Were Found" saat instal Windows 10:
1. Periksa dan Ganti Media Instalasi
Pertama, pastikan file ISO Windows 10 yang kamu gunakan tidak rusak. Coba unduh ulang file ISO dari sumber resmi Microsoft.
Kemudian, periksa USB drive atau DVD yang kamu gunakan. Coba gunakan USB drive lain atau burning file ISO ke DVD baru. Kadang, masalah sepele seperti ini bisa menjadi penyebabnya.
2. Salin Driver SATA/RAID ke USB Drive Instalasi
Ini adalah solusi yang paling umum dan sering berhasil. Kamu perlu mengunduh driver SATA/RAID yang sesuai dengan motherboard kamu dari website produsennya.
- Identifikasi Motherboard: Cari tahu model motherboard kamu. Biasanya tertera di motherboard itu sendiri atau bisa dilihat melalui System Information di Windows (jika masih bisa masuk).
- Unduh Driver SATA/RAID: Kunjungi website produsen motherboard dan cari driver SATA/RAID untuk model motherboard dan versi Windows 10 yang akan kamu instal (32-bit atau 64-bit).
- Ekstrak Driver: Biasanya driver diunduh dalam format ZIP atau RAR. Ekstrak file tersebut ke folder.
- Salin ke USB Drive: Salin folder yang berisi driver SATA/RAID ke USB drive instalasi Windows 10. Pastikan folder tersebut berada di root directory (tidak di dalam folder lain).
Saat proses instalasi Windows 10 mencapai bagian di mana muncul pesan "No Driver Were Found," klik tombol "Load Driver" dan arahkan ke folder yang berisi driver SATA/RAID di USB drive.
3. Ubah Pengaturan BIOS/UEFI ke AHCI
Pengaturan BIOS/UEFI yang salah bisa menjadi penyebab masalah. Coba ubah pengaturan SATA mode dari IDE atau RAID ke AHCI.
- Masuk ke BIOS/UEFI: Restart komputer dan tekan tombol yang sesuai untuk masuk ke BIOS/UEFI (biasanya Del, F2, F12, atau Esc). Lihat manual motherboard kamu untuk mengetahui tombol yang tepat.
- Cari Pengaturan SATA Mode: Cari opsi yang berhubungan dengan SATA configuration atau SATA mode. Lokasinya mungkin berbeda-beda tergantung motherboard.
- Ubah ke AHCI: Ubah pengaturan dari IDE atau RAID ke AHCI.
- Simpan dan Keluar: Simpan perubahan dan keluar dari BIOS/UEFI. Komputer akan restart secara otomatis.
4. Nonaktifkan Secure Boot di BIOS/UEFI
Secure Boot adalah fitur keamanan yang mencegah sistem operasi yang tidak terpercaya untuk booting. Terkadang, fitur ini bisa menghalangi proses instalasi Windows 10.
- Masuk ke BIOS/UEFI: Seperti langkah sebelumnya, restart komputer dan tekan tombol yang sesuai untuk masuk ke BIOS/UEFI.
- Cari Pengaturan Secure Boot: Cari opsi yang berhubungan dengan Secure Boot.
- Nonaktifkan Secure Boot: Ubah pengaturan Secure Boot dari Enabled ke Disabled.
- Simpan dan Keluar: Simpan perubahan dan keluar dari BIOS/UEFI. Komputer akan restart secara otomatis.
5. Gunakan Rufus untuk Membuat USB Drive Instalasi
Rufus adalah tools gratis yang bisa digunakan untuk membuat USB drive bootable. Rufus memiliki opsi yang memungkinkan kamu untuk membuat USB drive yang kompatibel dengan berbagai jenis BIOS/UEFI.
- Unduh Rufus: Unduh Rufus dari website resminya.
- Pilih File ISO: Buka Rufus dan pilih file ISO Windows 10 yang akan kamu gunakan.
- Pilih Skema Partisi: Pilih skema partisi yang sesuai dengan BIOS/UEFI kamu (MBR untuk BIOS lama, GPT untuk UEFI).
- Mulai Proses: Klik tombol "Start" untuk memulai proses pembuatan USB drive bootable.
6. Coba Port USB yang Berbeda
Terkadang, port USB yang kamu gunakan mungkin bermasalah. Coba colokkan USB drive instalasi ke port USB yang berbeda, terutama port USB 2.0.
7. Perbarui BIOS/UEFI (Hanya Jika Benar-Benar Diperlukan)
Memperbarui BIOS/UEFI bisa mengatasi masalah kompatibilitas dengan hardware baru. Namun, proses ini berisiko dan bisa menyebabkan kerusakan permanen pada motherboard jika dilakukan dengan tidak benar. Jadi, lakukan hanya jika kamu benar-benar yakin dan sudah memahami risikonya.
- Identifikasi Motherboard: Cari tahu model motherboard kamu.
- Unduh Update BIOS/UEFI: Kunjungi website produsen motherboard dan cari update BIOS/UEFI untuk model motherboard kamu.
- Ikuti Instruksi: Ikuti instruksi yang diberikan oleh produsen motherboard untuk memperbarui BIOS/UEFI.
8. Periksa Kondisi Hard Drive
Meskipun jarang terjadi, hard drive yang rusak bisa menjadi penyebab masalah. Coba periksa kondisi hard drive kamu menggunakan tools diagnostik.
Kesimpulan
Mengatasi masalah "No Driver Were Found" saat instal Windows 10 memang bisa bikin frustrasi. Tapi dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu punya peluang besar untuk menyelesaikan masalah ini dan melanjutkan proses instalasi. Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan teliti saat melakukan perubahan pada pengaturan BIOS/UEFI.
Apakah kamu punya pengalaman lain dalam mengatasi masalah "No Driver Were Found"? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar!
FAQ
1. Apa itu driver SATA/RAID dan mengapa saya membutuhkannya?
Driver SATA/RAID adalah software yang memungkinkan Windows untuk berkomunikasi dengan controller SATA/RAID hard drive kamu. Jika Windows tidak memiliki driver ini, maka Windows tidak akan bisa mendeteksi hard drive kamu.
2. Bagaimana cara mengetahui model motherboard saya?
Kamu bisa melihat model motherboard di motherboard itu sendiri (biasanya tertera di dekat slot RAM atau slot PCI-e) atau melalui System Information di Windows (jika masih bisa masuk). Tekan tombol Windows + R, ketik "msinfo32" dan tekan Enter.
3. Apakah aman memperbarui BIOS/UEFI?
Memperbarui BIOS/UEFI bisa mengatasi masalah kompatibilitas, tapi proses ini berisiko dan bisa menyebabkan kerusakan permanen pada motherboard jika dilakukan dengan tidak benar. Lakukan hanya jika kamu benar-benar yakin dan sudah memahami risikonya. Pastikan kamu mengikuti instruksi yang diberikan oleh produsen motherboard dengan seksama.