Cara Ternak Burung Parkit Agar Cepat Bertelur

Cara Ternak Burung Parkit Agar Cepat Bertelur

Tahukah Anda bahwa burung parkit, dengan bulu-bulunya yang berwarna-warni dan kicauannya yang merdu, sebenarnya cukup mudah dikembangbiakkan? Namun, banyak peternak pemula kesulitan membuat burung parkit mereka cepat bertelur. Artikel ini akan membimbing Anda melalui langkah-langkah kunci untuk meningkatkan produktivitas ternak parkit Anda, sehingga Anda bisa menikmati keindahan dan kegembiraan melihat anakan parkit yang lucu dan sehat. Kita akan membahas nutrisi, perawatan kandang, dan faktor-faktor penting lainnya yang mempengaruhi siklus reproduksi burung parkit.

Persiapan Kandang yang Ideal untuk Perkembangbiakan

Kandang yang nyaman dan sesuai adalah kunci keberhasilan ternak parkit. Ukuran kandang harus cukup luas agar burung dapat bergerak bebas dan nyaman.

Ukuran Kandang yang Tepat

Pastikan kandang memiliki dimensi minimal 60x40x60 cm untuk sepasang parkit. Kandang yang terlalu sempit dapat menyebabkan stres dan menghambat proses perkembangbiakan.

Suhu dan Pencahayaan

Suhu ideal untuk ternak parkit berkisar antara 20-25 derajat Celcius. Pastikan kandang terhindar dari angin langsung dan paparan sinar matahari berlebihan. Pencahayaan minimal 12 jam sehari sangat penting untuk merangsang hormon reproduksi.

Sarang yang Nyaman

Sediakan kotak sarang yang terbuat dari kayu yang aman dan mudah dibersihkan. Ukuran kotak sarang yang ideal sekitar 20x20x20 cm. Letakkan serbuk kayu atau bahan alas sarang lainnya di dalam kotak sarang.

Nutrisi yang Mendukung Produktivitas

Nutrisi yang tepat merupakan faktor penentu keberhasilan ternak parkit. Burung yang sehat dan ternutrisi dengan baik akan lebih mudah bertelur dan menghasilkan anakan yang sehat.

Makanan Utama

Berikan pakan biji-bijian berkualitas tinggi, seperti millet, canary seed, dan biji bunga matahari. Variasikan jenis biji-bijian untuk memastikan asupan nutrisi yang seimbang.

Suplemen Penting

Berikan suplemen kalsium dan mineral secara teratur untuk mendukung pembentukan cangkang telur yang kuat. Anda dapat memberikan suplemen berupa tulang sotong atau mineral block.

Sayuran dan Buah Segar

Sayuran hijau seperti kangkung dan bayam, serta buah-buahan seperti apel dan pisang, dapat diberikan sebagai sumber vitamin dan serat. Berikan dalam jumlah kecil dan pastikan selalu segar.

Stimulasi Perkawinan dan Perawatan Pasca Bertelur

Setelah kandang dan nutrisi terpenuhi, ada beberapa langkah lain yang dapat Anda lakukan untuk merangsang proses perkawinan dan memastikan kesehatan burung setelah bertelur.

Memilih Pasangan yang Sehat

Pastikan Anda memilih sepasang parkit yang sehat, aktif, dan sudah cukup umur (sekitar 6-8 bulan). Pasangan yang cocok akan menunjukkan perilaku saling mendekati dan saling merawat bulu.

Memberikan Privasi

Berikan privasi yang cukup pada pasangan parkit selama masa perkawinan. Hindari sering mengganggu atau memindahkan kandang mereka.

Perawatan Telur dan Anakan

Setelah parkit bertelur, pastikan suhu dan kelembaban kandang tetap terjaga. Bersihkan kandang secara rutin dan hindari gangguan yang berlebihan. Setelah anakan menetas, pastikan induk mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk menyusui.

Mengatasi Masalah Umum dalam Ternak Parkit

Ternak parkit tidak selalu berjalan mulus. Berikut beberapa masalah umum yang mungkin Anda hadapi dan cara mengatasinya.

Parkit Tidak Bertelur

Beberapa faktor dapat menyebabkan parkit tidak bertelur, seperti kekurangan nutrisi, stres, atau pasangan yang tidak cocok. Periksa kembali kondisi kandang, nutrisi, dan kesehatan burung Anda.

Telur Tidak Menetas

Telur yang tidak menetas bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti suhu kandang yang tidak tepat, telur yang tidak dibuahi, atau masalah kesehatan pada induk. Perhatikan suhu kandang dan pastikan pasangan parkit sudah melakukan perkawinan.

Anakan Mati

Kematian anakan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kekurangan nutrisi pada induk, infeksi, atau suhu kandang yang tidak tepat. Perhatikan kebersihan kandang dan pastikan induk mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Tips Tambahan untuk Keberhasilan Ternak Parkit

Berikut beberapa tips tambahan yang dapat membantu Anda meningkatkan keberhasilan ternak parkit:

  • Amati perilaku parkit Anda: Perhatikan tanda-tanda kesiapan bertelur, seperti membangun sarang dan saling memberi makan.
  • Bersihkan kandang secara rutin: Kebersihan kandang sangat penting untuk mencegah penyakit.
  • Konsultasikan dengan ahli: Jika Anda mengalami masalah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan peternak parkit berpengalaman atau dokter hewan.
  • Bersabar dan konsisten: Ternak parkit membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Jangan menyerah jika Anda tidak melihat hasil segera.

Kesimpulan

Mempelajari cara ternak burung parkit agar cepat bertelur membutuhkan pemahaman yang komprehensif tentang nutrisi, perawatan kandang, dan stimulasi perkawinan. Dengan memperhatikan detail-detail penting yang telah dibahas di atas, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan ternak parkit Anda dan menikmati keindahan serta kegembiraan memelihara burung-burung kecil yang berwarna-warni ini. Bagikan pengalaman Anda dalam ternak parkit di kolom komentar di bawah ini!

Pertanyaan Seputar cara ternak burung parkit agar cepat bertelur

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar burung parkit bertelur setelah dikawinkan?

Waktu yang dibutuhkan bervariasi, tetapi umumnya berkisar antara 2-4 minggu setelah pasangan parkit kawin. Namun, beberapa faktor seperti nutrisi, kesehatan, dan kondisi lingkungan dapat mempengaruhi waktu ini.

2. Apa yang harus dilakukan jika telur parkit tidak menetas setelah 18 hari?

Jika telur tidak menetas setelah 18 hari, ada kemungkinan telur tidak dibuahi atau ada masalah lain. Periksa kembali suhu dan kelembaban kandang. Anda juga dapat memeriksa telur dengan lampu senter untuk melihat apakah ada embrio yang berkembang. Jika tidak ada tanda-tanda kehidupan, buang telur tersebut dan siapkan untuk percobaan berikutnya.

3. Bagaimana cara mengatasi parkit yang agresif saat masa bertelur?

Beberapa parkit betina dapat menjadi agresif selama masa bertelur. Berikan privasi yang cukup dan hindari sering mengganggu mereka. Jika agresivitas berlebihan, konsultasikan dengan ahli atau dokter hewan untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Kaede Haru
Kaede Haru

Seorang penggiat peternakan yang memiliki minat mendalam dalam dunia agribisnis dan peternakan berkelanjutan

Articles: 891

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close