5+ Cara Mengatasi Masalah Windows Only In Gpt Disk

Pernahkah kamu frustrasi saat mencoba menginstal Windows, tapi malah terjebak dengan pesan error "Windows hanya dapat diinstal ke GPT disk"? Kamu tidak sendirian!

Masalah ini seringkali membuat proses instalasi Windows menjadi mimpi buruk. Tapi tenang, ada solusi yang bisa kamu coba.

Di artikel ini, kita akan membahas 5+ cara mengatasi masalah "Windows Only In GPT Disk" agar kamu bisa melanjutkan instalasi Windows dengan lancar.

5+ Cara Mengatasi Masalah Windows Only In GPT Disk

Masalah "Windows only in GPT disk" muncul karena adanya perbedaan antara sistem BIOS (Basic Input/Output System) yang lama dan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) yang lebih modern. BIOS menggunakan MBR (Master Boot Record) untuk partisi disk, sementara UEFI menggunakan GPT (GUID Partition Table).

Singkatnya, sistem BIOS lama tidak kompatibel dengan GPT disk. Jadi, bagaimana cara mengatasinya?

1. Ubah Mode BIOS ke UEFI (Jika Memungkinkan)

Ini adalah solusi yang paling direkomendasikan. Jika motherboard kamu mendukung UEFI, aktifkan mode UEFI di BIOS.

  • Cara Masuk ke BIOS: Setiap merek komputer memiliki cara yang berbeda untuk masuk ke BIOS. Biasanya dengan menekan tombol Delete, F2, F12, atau Esc saat komputer booting. Lihat manual motherboard kamu untuk instruksi yang tepat.
  • Cari Opsi UEFI: Setelah masuk BIOS, cari opsi yang berhubungan dengan "Boot Mode", "Boot Option", atau "UEFI/Legacy Boot".
  • Aktifkan UEFI: Ubah opsi tersebut ke "UEFI" atau "UEFI Only".
  • Simpan Perubahan: Simpan perubahan dan keluar dari BIOS. Komputer akan restart.

Dengan mengaktifkan UEFI, komputer kamu akan kompatibel dengan GPT disk, dan instalasi Windows seharusnya berjalan tanpa masalah.

2. Konversi GPT Disk ke MBR Menggunakan Command Prompt

Jika kamu tidak bisa mengubah mode BIOS ke UEFI, kamu bisa mengonversi GPT disk ke MBR. Perlu diingat, proses ini akan menghapus semua data di disk! Pastikan kamu sudah membackup data penting sebelum melanjutkan.

  1. Boot dari Media Instalasi Windows: Masukkan DVD atau USB instalasi Windows, dan boot dari media tersebut.
  2. Buka Command Prompt: Pada layar instalasi Windows, tekan Shift + F10 untuk membuka Command Prompt.
  3. Jalankan Diskpart: Ketik diskpart dan tekan Enter.
  4. List Disk: Ketik list disk dan tekan Enter. Perhatikan nomor disk yang ingin kamu konversi.
  5. Select Disk: Ketik select disk [nomor disk] dan tekan Enter. Ganti [nomor disk] dengan nomor disk yang benar. Pastikan kamu memilih disk yang benar!
  6. Clean Disk: Ketik clean dan tekan Enter. Perintah ini akan menghapus semua partisi dan data di disk.
  7. Convert MBR: Ketik convert mbr dan tekan Enter.
  8. Exit Diskpart: Ketik exit dan tekan Enter.
  9. Lanjutkan Instalasi Windows: Tutup Command Prompt dan lanjutkan instalasi Windows. Disk sekarang seharusnya sudah dalam format MBR.

3. Gunakan Software Partisi Pihak Ketiga

Ada banyak software partisi pihak ketiga yang bisa membantu kamu mengonversi GPT disk ke MBR tanpa kehilangan data (tergantung software). Beberapa contoh software populer adalah:

  • AOMEI Partition Assistant
  • EaseUS Partition Master
  • MiniTool Partition Wizard

Pastikan kamu memilih software yang terpercaya dan membaca instruksi penggunaan dengan seksama sebelum melakukan konversi.

4. Nonaktifkan Secure Boot (Jika Menggunakan UEFI)

Terkadang, masalah "Windows Only In GPT Disk" muncul karena fitur Secure Boot di UEFI. Coba nonaktifkan Secure Boot di BIOS.

  • Masuk ke BIOS: Seperti yang dijelaskan di atas, masuk ke BIOS menggunakan tombol yang sesuai.
  • Cari Opsi Secure Boot: Cari opsi yang berhubungan dengan "Secure Boot" atau "Secure Boot Control".
  • Nonaktifkan Secure Boot: Ubah opsi tersebut ke "Disabled" atau "Off".
  • Simpan Perubahan: Simpan perubahan dan keluar dari BIOS.

Setelah Secure Boot dinonaktifkan, coba ulangi proses instalasi Windows.

5. Periksa Pengaturan Boot Order

Pastikan urutan boot di BIOS sudah benar. Media instalasi Windows (DVD atau USB) harus berada di urutan pertama.

  • Masuk ke BIOS: Masuk ke BIOS seperti yang dijelaskan sebelumnya.
  • Cari Opsi Boot Order: Cari opsi yang berhubungan dengan "Boot Order" atau "Boot Priority".
  • Ubah Urutan Boot: Pindahkan media instalasi Windows ke urutan pertama.
  • Simpan Perubahan: Simpan perubahan dan keluar dari BIOS.

6. Update BIOS

BIOS yang usang terkadang bisa menyebabkan masalah kompatibilitas dengan GPT disk. Periksa apakah ada update BIOS yang tersedia untuk motherboard kamu.

  • Kunjungi Website Produsen Motherboard: Cari website resmi produsen motherboard kamu.
  • Download Update BIOS: Cari bagian "Support" atau "Download" dan cari update BIOS terbaru untuk model motherboard kamu.
  • Ikuti Instruksi Update: Ikuti instruksi yang diberikan oleh produsen untuk mengupdate BIOS. Proses update BIOS bisa berisiko. Pastikan kamu mengikuti instruksi dengan hati-hati dan tidak mematikan komputer selama proses update.

Peringatan: Proses update BIOS harus dilakukan dengan hati-hati. Jika terjadi kesalahan, komputer bisa menjadi tidak berfungsi.

Kesimpulan

Masalah "Windows Only In GPT Disk" memang menjengkelkan, tapi dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu seharusnya bisa mengatasinya. Mulai dari mengubah mode BIOS ke UEFI, mengonversi GPT ke MBR, hingga memeriksa pengaturan boot order, ada banyak solusi yang bisa kamu coba. Jangan lupa untuk selalu membackup data penting sebelum melakukan perubahan pada partisi disk.

Semoga berhasil! Apakah kamu punya pengalaman lain dalam mengatasi masalah ini? Bagikan di kolom komentar!

FAQ

1. Apa itu GPT dan MBR?

GPT (GUID Partition Table) dan MBR (Master Boot Record) adalah dua skema partisi disk yang berbeda. GPT lebih modern dan mendukung disk yang lebih besar dari 2TB, sementara MBR lebih lama dan memiliki batasan ukuran disk.

2. Apakah mengonversi GPT ke MBR akan menghapus data?

Ya, mengonversi GPT ke MBR menggunakan Command Prompt akan menghapus semua data di disk. Pastikan kamu sudah membackup data penting sebelum melanjutkan. Beberapa software partisi pihak ketiga mungkin menawarkan opsi konversi tanpa kehilangan data, tetapi ini tidak selalu berhasil dan tetap berisiko.

3. Kapan saya harus memilih UEFI daripada BIOS Legacy?

Jika motherboard kamu mendukung UEFI, sebaiknya gunakan UEFI. UEFI lebih modern, menawarkan fitur yang lebih baik, dan lebih kompatibel dengan sistem operasi modern seperti Windows 10 dan Windows 11.

Aratanesia
Aratanesia

Seorang penulis dan eksplorator ide yang gemar berbagi wawasan dari berbagai bidang.

Articles: 13475

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close