Pernah gak sih, pas mau install Windows 10, bingung mau bagi-bagi drive C: jadi beberapa bagian? Tenang, kamu gak sendirian! Banyak yang ngerasa ribet dengan urusan partisi ini. Padahal, bikin partisi itu penting banget lho, biar data kamu lebih rapi dan aman.
Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas cara membuat partisi saat install Windows 10. Gak perlu jago IT kok, kita bahas step-by-step dengan bahasa yang gampang dimengerti. Siap? Yuk, langsung aja!
Pentingnya Partisi Saat Install Windows 10
Kenapa sih kita repot-repot bikin partisi? Bukannya makin ribet? Justru sebaliknya! Partisi punya banyak manfaat, di antaranya:
- Data lebih terorganisir: Bayangin, semua file sistem Windows, aplikasi, dan data pribadi kamu numpuk jadi satu di drive C:. Kalau ada masalah sama Windows, semua data bisa hilang. Dengan partisi, kamu bisa memisahkan data pribadi di drive lain.
- Backup lebih mudah: Backup data di partisi terpisah jadi lebih cepat dan efisien. Kamu gak perlu backup seluruh hard drive.
- Multi-boot OS: Pengen nyobain Linux atau sistem operasi lain? Dengan partisi, kamu bisa install beberapa OS sekaligus dalam satu komputer.
- Keamanan data: Jika sistem operasi di partisi utama bermasalah, data di partisi lain tetap aman.
Persiapan Sebelum Membuat Partisi
Sebelum memulai cara membuat partisi saat install Windows 10, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan:
- Installer Windows 10: Pastikan kamu punya bootable USB atau DVD installer Windows 10.
- Backup data penting: Ini wajib hukumnya! Selalu backup data penting sebelum melakukan perubahan pada hard drive.
- Siapkan catatan: Catat ukuran partisi yang kamu inginkan. Ini akan membantu kamu saat proses instalasi.
- Tenangkan diri: Jangan panik! Proses ini sebenarnya cukup mudah kok.
Cara Membuat Partisi Saat Install Windows 10: Step-by-Step
Oke, sekarang kita masuk ke inti dari artikel ini: cara membuat partisi saat install Windows 10. Ikuti langkah-langkah berikut dengan seksama:
Boot dari USB/DVD Installer: Masukkan USB/DVD installer Windows 10 ke komputer. Nyalakan komputer dan masuk ke BIOS/UEFI. Atur agar komputer boot dari USB/DVD. Biasanya, kamu bisa menekan tombol Delete, F2, F12, atau Esc saat komputer baru dinyalakan untuk masuk ke BIOS/UEFI.
Mulai Instalasi Windows 10: Setelah boot dari USB/DVD, kamu akan melihat tampilan instalasi Windows 10. Pilih bahasa, format waktu, dan keyboard yang sesuai. Klik "Next".
Klik "Install Now": Pada layar berikutnya, klik tombol "Install Now".
Aktifkan Windows (Jika Ada): Jika kamu punya product key, masukkan. Jika tidak, kamu bisa klik "I don’t have a product key".
Pilih Edisi Windows: Pilih edisi Windows 10 yang ingin kamu install (Home, Pro, dll.). Klik "Next".
Terima Lisensi: Baca dan setujui persyaratan lisensi. Centang kotak "I accept the license terms" dan klik "Next".
Pilih Tipe Instalasi: Pada layar ini, pilih "Custom: Install Windows only (advanced)".
Manajemen Partisi: Inilah bagian terpenting! Kamu akan melihat daftar hard drive dan partisi yang ada.
- Jika Hard Drive Masih Kosong: Kamu akan melihat "Drive 0 Unallocated Space". Klik "New" untuk membuat partisi baru.
- Jika Sudah Ada Partisi: Kamu bisa menghapus partisi yang ada (hati-hati, data akan hilang!) dengan memilih partisi tersebut dan klik "Delete". Kemudian, klik "New" untuk membuat partisi baru.
Tentukan Ukuran Partisi: Masukkan ukuran partisi yang kamu inginkan dalam megabyte (MB). Misalnya, untuk membuat partisi 100 GB, masukkan 102400 (1 GB = 1024 MB). Klik "Apply".
Konfirmasi Partisi: Windows akan membuat partisi sistem tambahan. Klik "OK" untuk melanjutkan.
Buat Partisi Lain (Jika Perlu): Ulangi langkah 8-10 untuk membuat partisi lain. Misalnya, kamu bisa membuat partisi untuk sistem operasi (drive C:) dan partisi untuk data (drive D:).
Pilih Partisi untuk Instalasi Windows: Pilih partisi yang akan kamu gunakan untuk install Windows 10 (biasanya drive C:). Klik "Next".
Proses Instalasi: Windows 10 akan mulai diinstall di partisi yang kamu pilih. Tunggu sampai proses selesai. Komputer mungkin akan restart beberapa kali.
Selesaikan Instalasi: Setelah instalasi selesai, ikuti petunjuk di layar untuk menyelesaikan konfigurasi Windows 10.
Tips Tambahan Saat Membuat Partisi
Supaya proses cara membuat partisi saat install Windows 10 berjalan lancar, perhatikan beberapa tips berikut:
- Ukuran Partisi:
- Drive C: (Sistem Operasi): Minimal 50 GB, disarankan 100 GB atau lebih, tergantung kebutuhan aplikasi dan game yang akan kamu install.
- Drive D: (Data): Sesuaikan dengan kebutuhan penyimpanan data kamu.
- Format Partisi: Saat membuat partisi, format partisi sebagai NTFS (New Technology File System).
- Hati-hati Saat Menghapus Partisi: Pastikan kamu memilih partisi yang benar sebelum menghapusnya. Data di partisi yang dihapus akan hilang!
- Jika Bingung, Jangan Ragu Bertanya: Kalau kamu merasa ragu, jangan sungkan untuk bertanya kepada teman yang lebih berpengalaman atau mencari tutorial online.
Mengapa Partisi GPT Lebih Baik dari MBR?
Saat proses instalasi, kamu mungkin akan dihadapkan dengan pilihan GPT (GUID Partition Table) atau MBR (Master Boot Record). Sebenarnya, apa bedanya dan mana yang lebih baik?
- Kapasitas Hard Drive: MBR hanya mendukung hard drive hingga 2TB. GPT mendukung hard drive dengan kapasitas lebih besar dari 2TB.
- Jumlah Partisi: MBR hanya mendukung maksimal 4 partisi primer. GPT mendukung hingga 128 partisi primer.
- Keamanan: GPT memiliki fitur keamanan yang lebih baik dibandingkan MBR.
- Kompatibilitas: GPT lebih kompatibel dengan sistem operasi modern seperti Windows 10 dan UEFI BIOS.
Jadi, jika motherboard kamu mendukung UEFI BIOS, sebaiknya gunakan GPT saat cara membuat partisi saat install Windows 10.
Kesimpulan
Membuat partisi saat install Windows 10 memang terlihat rumit, tapi sebenarnya cukup mudah kok. Dengan mempartisi hard drive, kamu bisa mengorganisir data dengan lebih baik, mempermudah backup, dan meningkatkan keamanan data. Jangan lupa untuk backup data penting sebelum memulai proses instalasi.
Gimana? Sekarang udah lebih paham kan tentang cara membuat partisi saat install Windows 10? Kalau ada pertanyaan atau pengalaman menarik seputar partisi, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar ya!
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Berapa ukuran partisi yang ideal untuk drive C:?
Ukuran partisi yang ideal untuk drive C: tergantung pada kebutuhan kamu. Minimal 50 GB, tapi disarankan 100 GB atau lebih, terutama jika kamu berencana menginstall banyak aplikasi dan game.
2. Apakah data di hard drive akan hilang saat membuat partisi?
Ya, data di partisi yang kamu hapus akan hilang. Jadi, pastikan kamu sudah backup data penting sebelum memulai proses instalasi.
3. Apa itu GPT dan MBR? Mana yang lebih baik?
GPT (GUID Partition Table) dan MBR (Master Boot Record) adalah dua skema partisi yang berbeda. GPT lebih baik karena mendukung hard drive dengan kapasitas lebih besar, jumlah partisi lebih banyak, dan memiliki fitur keamanan yang lebih baik. Jika motherboard kamu mendukung UEFI BIOS, sebaiknya gunakan GPT.